Selasa, 12 April 2011

Keyakinan Itu....

Mencoba melihat lebih bijak dan hati yang lapang lagi penuh syukur
atas ujian demi ujian yang datang silih berganti dalam alur nafas dakwah ini..

Sempat terpukul diawal mendengar berita-berita yang sesungguhnya mencekam "keyakinan" diri ini, namun sekali lagi aku kembali mencoba memahami penggalan bait-bait surat cinta yang Allah SWT kirimkan pada kami.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. "


Sungguh, kejadian demi kejadian semoga semakin Menguatkan dan mengokohkan keyakinan bahwa hal yang demikian pernah terjadi dimasa kehidupan Rasulullah... serangan demi serangan yang lebih dahsyat dialami oleh Rasulullah dan para sahabat. dilempar batu, dicemoh, dihina, difitnah, dianiaya..
Tentu guncangan demi guncangan yang "kita" rasakan saat ini,, masih lebih ringan dibandingkan dengan bagaimana perjuangan Rasulullah dan para Sahabat mempertahankan "Keimanan" terhadap Risalah yang dibawa.



Keyakinan diri, adalah meyakinkan diri bahwa Jamaah ini pun adalah sekumpulan Jamaah Manusia, yang tempatnya salah dan khilaf... klise?? yaa..mungkin ini kalimat klise yang sering kita dengarkan atau mungkin juga ada yang beranggapan bahwa kalimat demikian adalah kalimat "pembelaan",, tapi...begitulah adanya.

Beberapa berita datang bahwa ada sebagian kader yang akhirnya mundur dari perhelatan di "jalan" ini.. entah karena merasa kecewa atau apalah namanya...
biarkanlah saja...
manusia memang selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan.. dan beda satu dengan yang lainnya. tidak kemudian kita hrus pukul rata bahwa, setiap yang terbina adalah "makhluk terbaik"

Hmmm.... semoga semua kejadian ini menjadi pembelajaran penting dalam melangkah kedepan, Merapatkan Barisan tentu telah sering dilakukan, namun mungkin Hati kita belum rapat antara satu dengan yang lain, atau mungkin Keterbatasan dan Jarak yang kita buat sendiri membuat Hubungan kita dengan Allah menjadi pula Meredup...

Entahlah,, no judge...!!! Hanya Allah sebaik-baik pemberi Penilaian.
Aku akan terus melangkah, dengan hati yang besar lagi lapang... itulah proses yang ku semai sendiri untuk semakin mampu melihat dengan sudut pandang yang sederhana namun tetap yakin dengan keyakinan dan rasa percaya yang kubangun tidak hanya sehari atau dua hari...
semoga aku mampu, terus menerobos sang waktu dengan Keyakinanku dan PadaNya ku percayakan segalanya...
Kecewa itu tak harus kularutkan dengan memperturutkan Nafsu merajalela bersemayam direlung hati, tak kan kubiarkan diri ini kemudian sibuk "mengutuk" org lain drpd sibuk "mengutuk" diri sendiri..

Cinta itu nanti akan membuktikan Kebenarannya, jikapun aku tak dapatkan apa-apa dari siapapun didunia ini, setidaknya keikhlasan hati akan mengantarkan pada Kebenaran yang Hakiki... Hanya DariNya, dan padaNya... kelak,,, saat jiwa tak lagi menyatu dengan Raga...

dan saya akhirnya takjub dengan bait-bait kalimat surat Al-Imron : 186
mari kita simak baik baik hehehehe....


"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan"




Hiruk pikuk dunia...
"Tragedi Jalan Cinta para pejuang dibangku DPR-RI"

Balikpapan, 13 April 2011
disudut kantor, ku menyepi sendiri....:)

Senin, 11 April 2011

Jujuran Ooh Jujuran...

Bismillahirrahmanirrahim...

Bagi adat BUGIS... Jujuran adalah sesuatu yang menjadi Budaya Adat Istiadat yang di biasakan.
Jujuran dalam pandangan sesungguhnya adalah Bukan sebagai Mahar yang wajib dipenuhi oleh Pihak Laki2.
Jujuran dalam se-pemahaman saya adalah, Bentuk Seserahan yang diberikan pihak laki2 kepada pihak perempuan yang diberikan atas dasar kesepakatan bersama,, (kesepakatan pihak Orgtua) bukan permintaan sang calon wanita yang akan dilamar. Jujuran itu kemudian akan digunakan sebagai bentuk Biaya yang akan digunakan untuk pesta pernikahan, bisa juga akan diberikan org tua sebagai modal awal membentuk Rumah Tangga.. setelah pernikahan selesai...

berbeda dengan mahar, atau mas kawin..yang memang menjadi bentuk "permintaan" sang perempuan sebagai syarat sah-nya pernikahan..

Pada Lazimnya, Jujuran itu akan semakin tinggi bila dilihat dari Tingkat pendidikan sang calon perempuan, cantik,pekerjaan dan dipandang dari keluarga yang secara tingkatan sosial memiliki pengaruh dimasyarakat.. Sangat Ironis memang,,, namun begitulah yang sering terjadi..!!
Bahkan terkadang, Permintaan jujuran dilakukan Orgtua dengan Hitungan Matematis,, harga Beras dipasar...
(mo nikah apa Jualan Yak???) hehehe


hmmm... tentu ini bisa menjadi "momok" bagi para lelaki (Ikhwan) yang tidak terbiasa dengan adat istiadat seperti ini,, bahkan ada akhirnya para lelaki yang akhirnya Mengundrukan diri karena tidak sanggup memenuhi permintaan dari keluarga dan orgtua sang perempuan..

Semahal itukah Wanita Bugis????

Dalam pandangan saya sebagai, Seorang Muslimah.. yang sedikit mengetahui Bagaimana Islam mengatur, untuk memudahkan segala bentuk pernikahan...

Rasulullah bersabda,
"Seorang wanita yang penuh barakah dan mendapat anugerah Allah adalah
yang maharnya murah, mudah menikahinya, dan akhlaknya baik.
Namun sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya,
sulit menikahinya, dan buruk akhlaknya."

saya bahkan selalu terkagum-kagum pda Fatimah Azzahra Putri Rasul yang Maharnya berupa Baju besi dari Ali bin Abu Thalib r.a karena memang hanya itu yang dimiliki oleh Ali..
betapa Fatimah begitu meyakini bahwa Cinta dan Rasa Takut Ali kepada Allah SWT menjadi Mahar yang paling baik dari apapun.

juga kita bisa merujuk pda Ummu Sulaim, yang mengindahkan pinangan Abu Thalhah, dengan Mahar yang Paling Mulia.. yaitu ISLAM.

bagaimana mungkin dengan adanya jujuran itu kemudian Menyulitkan seseorang untuk Beribadah (menikah) sementara Islam begitu memberikan jalan Mudah untuk menuju Sunnah RasulNya..



diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi :
"Dan apabila datang kepadamu orang yang kamu rela akan agama dan amanahnya, maka nikahkanlah ia, jika tidak kamu lakukan, maka akan terjadi bencana di bumi dan kerusakan yang besar.."

dalam Hadis yang Lain, Rasulullah pun mengatakan "Siapa yang tudak mengikuti Sunnahku, maka dia bukan termasuk golonganku"
sementara menikah adalah Sunnah Rasul, yang melaksanakannya adalah memenuhi separuh agamaNya.
mengapa kemudian, dipersulit dengan Adat istiadat Budaya yang bukan kewajiban kita untuk mengindahkannya.

Jujuran adalah sesuatu yang bisa dikompromikan,, pengkondisian orgtua dan keluarga menjadi sesuatu yang penting dalam hal ini, disaat-saat menjelang pernikahan bahkan jauh hari sebelumnya..
Memberikan pengertian dengan cara yang paling baik kepada org tua, agar Pernikahan itu dimulai dengan penuh berkah,,
berupaya untuk mensinergi-kan, antara Aturan dan Tata cara Islam, dengan Adat-istiadat yang diinginkan orgtua, agar semua merasa senang dan ridho terhadap pernikahan tersebut.

Jangan saling menyulitkan... Karena Pernikahan dimulai bukan dengan Niat Jual-Beli anak... Tradisi Jujuran ini, semoga bukan menjadi penghalang dalam Menyempurnakan Agama, yang dicita-citakan.

Selasa, 05 April 2011

INSOMNIA Menyerang....

Bismillahirrahmanirrahim....

Diawali saat saya sedang mengurus "Surat Keterangan Kesehatan" sbg salah satu syarat dalam mengikuti program rekrutmen pegawai baru sebuah Lembaga Negara (BUMN)
maka berangkatlah saya ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan, sbg formalitas untuk dapatkan surat kesehatan tersebut...

Saya termasuk org yg sangat jarang ke RS,dan semacamnya... termasuk juga klo sangat jarang minum obat, jadi intinya selalu menjaga kesehatan hehehe...

saat dipuskesmas, dimulai pemerikasaan formalitas itu, Ukur Tinggi badan, Berat badan, hingga tekanan darah...
hohohoho... sangat terkejut saat selesai periksa tekanan darah, sang perawat mengatakan " waaahh mba... tekanan darahnya rendah sekali.. 90/60 "

whatt??? dengan tampang polos dan sedikit terkejut...
sang dokter langsung langsung mengajukan pertanyaan berlapis2...
" mb suci kerja?? kerja dimana??"
" klo kerja pulang jam berapa??, kerja sebagai apa?? "
" Klo malam susah tidur?? Mikirin Apa?? "
"sering pusing?? "

aku lalu menjawab semua dgn apa adanya... termasuk kebiasaan tidur dimalam hari yang selalu larut...
yaa.. tidur dilarut malam, entah mengapa ini kemudian menjadi kebiasaan yang sangat sering terjadi
Insomnia,, entah mengapa penyakit ini jadi dekat denganku..:(
sangat ingin untuk menghindari dgn berbagai macam terapi...
termasuk mengikuti saran teman2... Rileks-kan Pikiran sebelum tidur...

ahhh... beberapa akhir ini mmg kurasakan Tubuhku mulai sering Lesu,, kepala sering tiba2 pusing,,, migren, dan keringat dingin...

Astagfirllah.. YA Alloh...
Allahumma Afiini Fii Badani,,

Hidup sehat mmg sesuatu yang wajib, namun kadang kita sepelekan...
mari mu;lai hidup sehat, dari sesuatu yang kecil... misalnya.. perbanyak minum air putih, tidur teratur, dan hindari stress berlebih...

yuk guys... kita pelihara diri kita dari sikap "dzolim" terhadap tubuh kita sendiri...