Minggu, 27 Februari 2011

Untukmu yang belum Bernama...:)

Aku menyapamu
Dalam hening.... dalam doa-doa penenang jiwa
Purnama sudah berpijar sekian lama
Lupa sudah kuhitung berapa kali putarannya
Aku memanggilmu
Dalam rinding sunyi
Dalam ramai yang riuh-rendah berlari-lari
Menggesa-gesa hari yang pasrah
Bergumul resah bersama gulana
Dan aku menyebutmu dalam nama yang tiada
Dalam sosok yang belum terkira
Tapi kita sama-sama melihat purnama berkejaran bersama angin
Berlarian mengikuti rotasi bumi...
Jadi biarkan saja ruh-ruh kita yang menghadap-Nya
Menikmati terka demi terka
Bersama tekad tuk saling menjaga
Dari kerendah-hinaan rasa
Meski belum dapat ku-eja nama
Kulangitkan doa tak jera-jera, berharap kelak kita jumpa dalam barokah
dan bersama hingga ke Syurga...
Jika kelak tak jua ditemukan dalam dunia...doaku tak pernah putus
Semoga kelak DIA pertemukan kita di AkhiratNya...

Untuknya... yang belum juga bernama....:)
ku hanya ingin kelak kau datang dengan Kehormatanmu...dan Rasa Takut pada Rabb-mu
dan aku tetap dengan fitrahku... Insya Allah

Kakek Tua Si Penjual Sapu...

Siang hari, menjelang sore....
matahari begitu terik, tepat diatas kepala.. aku berjalan menuju bank..yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi perusahaan, tempatku bekerja...

langkah hampir menuju pintu bank,, ku melihat sosok seorang kakek tua.. tua renta, pakaian lusuh dan kulit yang kering... namun dia tetap bersahaja dalam pandanganku...
hmm... di usia yang semakin senja, mengapa sang kakek masih saja berkeliaran langkah demi langkah, menuju orang per orang menawarkan Sapu Lidi yang ada digenggamannya... Hufffffffftttt....

semakin miris dan teriris hati melihatnya... "adakah anak dan istri sang kakek" gumamku dalam hati...
setelah selesai urusanku di Bank, kuhampiri sang Kakek yang masih saja, duduk beristirahat didepan bank...

"beli sapu, nak" begitu kalimat yang pertama keluar dari mulutnya saat ku hampiri...
hmmm... "berapa harga sapunya Pak??" tanyaku berusaha membuka diri..
" Lima belas ribu nak.."
lamaaaaaa...kami saling berdialog... aku sempat bertanya berapa jumlah anaknya, dari mana asal sang kakek...namun sayang aku lupa bertanya dimana tinggalnya...
sang kakek tua bercerita tentang, kerja keras yang dia lakukan demi pendidikan sang anak.. yang kini ada yang menjadi polisi dan guru.. mengapa dia masih menjual sapu lidi??? begitu pikirku... dan aku coba bertanya.. apakah gerangan sang kakek yang tetap ingin berada dijalan, dr pada istirahat dirumah...
sang kakek menjawab " Sapu Lidi inilah, yang membantu bapak... membuat anak2 bisa menjadi "seseorang" hingga saat ini "

Ya Allah...semakin terasa ada air mata yang ingin mengalir deras saat mendengar nada bicara, dan sosoknya..
aku teringat akan keringat seorang ayah, yang selalu berjuang hari demi hari untuk kesejahteraan hidup keluarganya yang menunggu dirumah setiap hari...

betapa rasa syukur tiada terkira, mungkin kita bisa bekerja "tanpa keringat" karena setiap hari berada diruang ber AC... tidak merasakan panasnya matahari.. seperti sang kakek tua, penjual koran, dan para buruh bangunan yang ada dipinggiran jalan sudut2 kota...

Ya Allah, apakah lagi yang bisa didustakan, dari tiap bentuk Nikmat yang Engkau berikan pada kami...
aku sungguh terpana dengan setiap "model" kehidupan orang-orang yang berjuang demi keluarganya dengan kerja keras, bukan dengan meminta-minta...

hmmm... sang kakek itu, smoga syurga baginya... dan terimakasih Ya Allah..melaluinya kau lembutkan hatiku..

Jumat, 25 Februari 2011

Catatan Awal-ku

Bismillahirrahmanirrahim....

Alhamdulillah, akhirnya jadi juga blog ini...:)
semoga banyak gagasan yang dapat tercurahkan dalam kata melalui blog ini...meraih makna dari setiap kata yang berserakan.. kelak semoga dapat menjadi hadiah terindah untuk anak hingga cucu, dan siapa saja yang teristimewa dalam hidupku.. Amin

berawal saat jam Istirahat kerja, saat para lelaki beriman menunaikan sholat jum'at...
aku membaca sebuah blog yang cukup menginspirasi, semua tulisan terasa bermanfaat...kubuka laman per laman, dan terakhir kuniatkan tuk membaca profilnya... "Takjub" kuteruskan membaca dengan khusyuk..
sebuah blog dari seorang mantan Aktifis, yg kini menjadi seorang istri dan ibu... yang penuh semangat dan mencoba untuk terus bermanfaat.. melalui lisan bahkan tulisan.

sejenak kemudian aku fikir... betapa tulisan pun dapat memberikan inspirasi bagi siapapun yg membaca...
tanpa kita sadari, atau bermaksud menyombongkan diri... tetapi ada secercah harapan dalam ketulusan sang penulis dari setiap kalimat yg dituliskan...
dan kini, aku ingin mulai dari sini...
semangat untuk menuliskan setiap hal, apapun yang terlintas dihati... untuk kemudian menjadi catatan penting kelak, saat aku membacanya kembali berulang-ulang...
menjadi serpihan kisah, untuk anak-anak, bahkan pengantar tidur tujuh generasi ku kelak.. Amin

mulai dari sini...Insya Allah....

Kamis, 24 Februari 2011

Cahaya dalam DIA

Cahaya... menerangi meski dalam gelap
bersinar hingga relung hati...karena bagiku Cahaya itu adalah DIA 
setiap TitahNya adalah Cahaya...
gerak langkah dan tubuh pun seharusnya lebur dalam Cahaya...
 
Dia Allah sumber cahaya langit dan bumi
perumpamaan cahayaNya
adalah misykat
adalah lubang tak tembus
di dalamnya ada pelita besar
pelita itu ada dalam kaca
kaca itu bercahaya-cahaya seperti mutiara
nyalanya dari minyak yang penuh berkah
dari pohon zaitun
menerangi tanpa disentuh api
Cahaya di atas cahaya di atas cahaya di atas cahaya

Allah membimbing siapa yang dikehendaki
dan Ia buat perumpamaan bagi manusia
Allah Maha tahu atas segala sesuatu

(QS An-Nuur, 35)